Mengenal Karakter Box Speaker dan Pegertian Frequensi
Daftar Isi
Box-Box speaker ada banyak versi dan bentuk dan tentu saja memiliki aksara berlainan beda, ada Sub bass,Low Sub, Low Mid, Mid Low, Mid Hogh, High Mid dan masih banyak lagi yang lainya, dengan banyaknya karakter box tersebut ada beberapa orang yang masih bingung ihwal frekuensi tersebut.
Ada yang bertanya apa sih bedanya Low Mid dan Mid Low? memang sekilas menyerupai tetapi huruf bunyi yang dihasilkan cukup beda.
Inіlаh Pеngеrtіаn frеkuеnѕі dаn реnjеlаѕаnуа.
Range frequency 40 Hz – 80 Hz : range frequency sub bass atau low bass
Range frekuensi paling rendah yang biasa ada dalam sebuah lagu ialah range frekuensi 40–80hz dengan pengaturan equalizer yang dipusatkan di sekeliling 50hz .
Range frekuensi ini dinamakan range frekuensi sub bass / low bass.
Memang banyak bunyi yang mempunyai frekuensi sekitar 20–40hz, namun suara tersebut biasanya bukanlah suara dari alat musik (kecuali untuk berbagai jenis pipe organ). Kick drum, bahkan bass guitar pun tidak memiliki frekuensi di range tersebut (nada terendah dari senar bass guitar mempunyai frekuensi 41hz). Dengan demikian pada banyak perkara, range frekuensi 20-40hz dipangkas habis memakai HPF (high pass filter) atau low cuts filter.
Range frequency sub bass / low bass umumnya dikontrol dengan equalizer untuk memberikan “power” kedalam sebuah instrument ataupun keseluruhan lagu. Range frekuensi tersebut tidak akan terdengar jelas sewaktu anda menyimak lagu pada level volume yang pelan ataupun menyimak lagu memakai speaker kecil. Dengan demikian, agar anda mampu mengendalikan range frekuensi sub bass / low bass dengan benar, maka anda harus mengatur equalizer sambil mendengarkannya pada level volume yang keras, kemudian mencobanya pada level volume yang dipelankan. Sebaiknya anda juga mendengarkannya pada speaker stereo system yang besar maupun kecil sebagai perbandingan.
80 Hz – 250 Hz : bass range frequency
Mengatur equalizer pada range frekuensi bass yang berkisar antara 80-250hz dengan pengaturan equalizer yang biasanya dipusatkan pada frequency sekitar 100hz atau 200hz, akan mensugesti “ketebalan” dari sebuah instrument ataupun sebuah lagu. Pada track guitar dan bass guitar, di naikkannya gain di sekeliling frekuensi 100 hz biasanya akan menambah bunyi terdengar lebih “bundar”. Namun anda mesti berhati-hati alasannya jikalau anda memberikannya secara berlebihan akan membuat suara guitar ataupun bass guitar terdengar “berdentum”.
Pada beberapa perkara, gain di sekitar frekuensi 100 hz pada track guitar bahkan diturunkan untuk membuat suara guitar tersebut terpisah dari bunyi bass guitar, dan menghemat suara dentuman dari track tersebut.
Namun konsekuensinya yaitu not-not yang dimainkan pada range frekuensi tersebut menjadi terdengar samar. Biasanya, untuk menciptakan not–not tersebut kembali terdengar terang, anda perlu menambahkan sedikit gain pada frekuensi disekitar 200 hz.
Pada track vocal, frekuensi di sekitar 200 hz menentukan keutuhan dari bunyi vocal yang direkam. Namun frekuensi di range ini acap kali diiris biar suara vocal terdengar terpisah dari instrument-instrument lain. Kecuali kalau anda sudah menertibkan equalizer dan mengoptimalkan gain di frekuensi high pada track vocal dan membuat suaranya terdengar tipis, dinaikkannya gain di sekeliling frekuensi 200 hz biasanya akan mengembalikan ketebalan bunyi vocal tersebut.
250 Hz – 500 Hz : lower mid range frequency
Mengatur equalizer pada frekuensi di sekeliling 250–500 hz dapat memberikan aksen pada ambience di studio rekaman anda serta menyertakan kejernihan pada suara bass dan instrument string yang bernada rendah seperti cello, ataupun nada rendah dari piano dan organ.
Penambahan gain yang berlebihan di range frekuensi ini dapat menciptakan kick drum dan tom terdengar mirip terbuat dari kardus atau karton, sehingga untuk track–track tersebut serta track cymbal frekuensi lower mid biasanya dipangkas habis.
Pada lazimnya , pengaturan equalizer di low mid range dapat dikerjakan di frekuensi apa saja di sekitar 250 – 500 hz tetapi lebih sering dipusatkan disekitar frekuensi 300 dan 400 hz. Bagian terendah dari range frekuensi lower mid ( 250 hz – 350 hz ) disebut juga dengan range frekuensi upper bass yang umum dinaikkan pada track vocal utamanya vocal perempuan untuk menciptakan suaranya terdengar lebih tebal.
500 Hz – 2 kHz : mid range frequency
Mengatur equalizer di mid range sering di kerjakan untuk membuat suara instrument terompet ataupun yang berkarakter nyaris sama terdengar terperinci (biasanya sekitar 500 hz hingga 1 khz), atau untuk membuat imbas suara telephone.
Penambahan gain di mid range juga dapat memperbesar attack dari track bass guitar (biasanya di 800 hz dan 1,5 khz). Sama halnya dengan nada-nada rendah dari track rhythm guitar yang juga mampu terdengar lebih memiliki attack kalau gain di frequency 1,5 khz dinaikkan.
Untuk instrument guitar, piano dan vocal, gain dari mid range frequency ini lebih sering di turunkan. Menurunkan gain di frequency 500-800 hz untuk track gitar akustik mampu menjadikannya terdengar lebih jernih, sementara menurunkan gain di frequency 800 hz pada track vocal mampu menurunkan suara sengau serta menjadikannya terdengar lebih “bulat” dan terperinci.Untuk track snare drum, penurunan gain di frequency 800 hz dapat menghilangkan kesan bunyi kaleng.
2 kHz – 4 kHz : upper mid range frequency
Range frequency ini menentukan efek attack dari rhythm instrument juga percussive instrument. Pengaturan equalizer dapat diaplikasikan di frekuensi mana saja di range ini, tetapi biasanya di pusatkan sekitar frequency 3 kHz.
Pada kick drum, mengoptimalkan gain di frequency 2,5 kHz mampu memperlihatkan attack pukulan dengan karakter a beater, sementara 4 kHz memperlihatkan abjad hardwood. Frekuensi–frekuensi ini dapat pula memberikan attack lebih jelas pada tom dan snare.
Track guitar pun acap kali di berikan sedikit attack dan pemisahan bunyi dengan cara menertibkan equalizer di range ini. Sementara untuk track vocal, sedikit boosting ( sekitar 1 dB – 3 dB)di mid range akan menciptakan vocal tersebut terdengar lebih menonjol. Namun menambahkangain terlalu berlebihan mampu membuat syllables dari vocal susah untuk di reduksi dan membuatnyatidak yummy didengar. Pada track background vocal, lazimnya mid range frequency di turunkanagar terdengar lebih “transparan“.
4 kHz – 6 kHz : presence range frequency
Mengatur equalizer pada frequency di range ini mampu membuat track vocal ataupun instrument melodi yang lain terdengar lebih akrab dan lebih terang. Namun jikalau berlebihan mampu menciptakan suaranya terdengar bergairah. Pengaturan equalizer di range ini umumnya dipusatkan disekitar frequency 5 kHz.
6 kHz – 20 kHz : treble range frequency
Pada dasarnya, range treble frequency ini memilih kejernihan dari instrument. Pengaturan equalizer di range ini biasanya a di sekeliling frequency 7 kHz, 10 kHz dan 15 kHz.
Suara “S” pada vocal biasanya mempunyai frequency sekitar 7 kHz, membuat frequency tersebut biasanya diturunkan. Namun anda harus hati-hati pada dikala menurunkannya alasannya adalah mampu menciptakan vocal terdengar “tumpul”.
Breath sound dari track vocal biasanya terdengardi frequency 15kHz keatas. Pada garis besarnya menertibkan equalizer untuk track vocal yakni menghilangkan aksen “S” yang terlalu agresif dan memberikan breath sound yang bermutu.
Frеԛuеnсу 7 kHz jugа mеruраkаn “mеtаllіс аttасk” dаrі frеkuеnѕі drum, ѕеmеntаrа 15 kHz mеruраkаn dеѕіѕаn bаgі trасk суmbаlѕ. Kеtіkа mеngаtur еԛuаlіzеr ѕесаrа kеѕеluruhаn, frеԛuеnсу 10 kHz dіраkаі ѕеbаgаі реnаmbаh lеvеl kеjеrnіhаn ѕесаrа umum.
Posting Komentar